Pergantian shock absorber atau disebut juga shock breaker mobil diperlukan ketika komponen ini mengalami keausan atau kerusakan yang dapat memengaruhi kenyamanan dan keamanan berkendara. Beberapa alasan dan tanda-tanda bahwa shock breaker perlu diganti antara lain:

Reduksi dalam Kinerja Pegas: Shock breaker yang sudah aus atau rusak dapat menyebabkan mobil terasa lebih berguncang atau tidak stabil saat melewati jalan berlubang atau berbatu. Jika mobil terasa lebih ‘bergoyang’ dari biasanya, itu bisa menjadi indikasi shock breaker yang sudah lemah.

Bunyi yang Tidak Biasa: Suara berdecit, berdengung, atau bunyi lain yang tidak biasa saat melewati rintangan di jalan bisa menjadi tanda bahwa shock breaker sudah aus atau bermasalah.

Handling yang Buruk: Shock breaker yang tidak berfungsi dengan baik dapat mempengaruhi kemampuan kendaraan untuk menangani belokan atau perubahan kecepatan dengan baik. Ini bisa menyebabkan handling yang buruk atau kurangnya kontrol saat mengemudi.

Ban Mobil yang Cepat Usang: Jika ban mobil sering terlihat lebih cepat aus pada bagian tertentu atau terdapat pola keausan yang tidak merata pada permukaan ban, itu bisa menjadi indikasi bahwa shock breaker perlu diperiksa.

Pergantian shock breaker perlu dilakukan secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan atau jika ada tanda-tanda yang mengindikasikan perlunya penggantian. Proses ini melibatkan mengganti komponen-komponen yang rusak atau aus dengan yang baru untuk memastikan kinerja pegas dan absorpsi kejut mobil tetap optimal.

Selain itu, ketika salah satu shock breaker diganti, sebaiknya shock breaker di sisi lain juga diperiksa. Biasanya, jika satu shock breaker perlu diganti, pasangan di sisi lain juga kemungkinan perlu perhatian atau penggantian. Jika Anda merasa mobil Anda tidak lagi memberikan kenyamanan dan performa yang diharapkan, sebaiknya konsultasikan dengan mekanik atau bengkel terpercaya untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penggantian yang diperlukan.